ABSTRAK
Wandur, Fransiskus. 2014. Gagasan Umat Allah dalam Dokumen Lumen Gentium dan Penghayatannya dalam Komunitas Basis Gerejawi (KBG) Golo Kolang Paroki St. Antonius Beo Kina. Skripsi, program studi pendidikan Teologi, pembimbing I Dr. Martin Chen dan Pembimbing II Kristianus Sambu, M. Si.
Kata kunci: Umat Allah, Lumen Gentium, dan penghayatannya di KBG
Konsili Vatikan II melalui Konstitusi Lumen Gentium merumuskan dan memaknai konsep Gereja sebagai persekutuan Umat Allah dalam Kristus yang dipersatukan oleh Roh Kudus. Hal ini dilatarbelakangi oleh situasi Gereja yang piramidal seakan-akan hierarki berada di atas Umat Allah lainnya, Gereja yang yuridis, organisasi dan Gereja yang bersifat mistis spiritual yaitu Gereja dilihat sebagai masyarakat yang sempurna yang hadir di dunia ini dan melihat dunia sebagai musuh. Menurut dokumen Lumen Gentium, umat Allah adalah umat pilihan dan panggilan atau bangsa terpilih dan terpanggil oleh Alla sendiri, sehingga setiap orang yang sudah resmi menjadi Umat Allah oleh sakramen permandian harus terlibat dan berperan aktif dalam membangun Gereja dengan mengambil bagian dalam tiga tugas Kristus, yaitu sebagai nabi, imam, dan raja, yang diaplikasikan dalam panca tugas Gereja, yaitu liturgi, kerygma, diakonia, koinonia, dan martirya. Dengan ini juga Gereja sebagai Umat Allah mempunyai kekhasan tersendiri, bahwa Gereja bukan pertama-tama sebagai suatu organisasi, melainkan perwujudan karya Allah yang konkret yang dipanggil dan dipilih oleh Allah untuk misi tertentu, yaitu menyelamatkan dunia.
Umat Allah itu terwujud dalam Komunitas Basis Gerejawi (KBG). KBG merupakan suatu model hidup menggereja yang dibentuk dalam penguyuban orang-orang yang menghayati iman Katolik dengan jumlah anggota yang umumnya relatif kecil, dalam kehidupan KBG umat Katolik secara aktif mendengarkan Firman Allah dalam pewartaan (kerygma), merayakan liturgi dan doa-doa bersama (leitourgia), menghayati persekutuhan baik secara pribadi maupun kelompok (koinonia), dan ikut melaksanakan pelayanan kasih baik di dalam maupun di luar Gereja, seperti menjadi misdinar, lektor dan lektris, koor, berdoa, membaca dan mengadakan sharing Kitab Suci, mengadakan bakti sosial,dan mengadakan kegiatan katekese dengan terang Injil. Mereka mengadakan kegiatan nyata bersama-sama untuk anggota masyarakat dan lingkungan alam sekitarnya. Jadi KBG sesungguhnya merupakan Gereja dalam wujud nyata di tingkat akar rumput dan menjadi ujung tombak dalam meneruskan Sabda Allah di tengah dunia.
Tulisan ini membahas tema Konsep Umat Allah Dalam Dokumen Lumen Gentium dan Penghayatannya Dalam Komunitas Basis Gerejawi (KBG) Golo Kolang Paroki St. Antonius Beo Kina. Masalah yang diteliti adalah apa makna gagasan umat Allah menurut Lumen Gentium dan bagaimana penghayatan umat di KBG Golo Kolang Paroki St. Antonius Beo Kina terhadap gagasan umat Allah. Tujuan penelitian adalah menguraikan gagasan umat Allah menurut Lumen Gentium dan mendeskripsikan penghayatan umat di KBG Golo Kolang Paroki St. Antonius Beo Kina terhadap gagasan umat Allah Lumen Gentium. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi kualitatif, melalui wawancara dengan umat di KBG Golo Kolang yang diambil berjumlah sepuluh orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa umat KBG Golo Kolang memahami konsep Umat Allah yang ada dalam dokumen Lumen Gentium yang menuntut agar seluruh umat Allah, baik Imam maupun Awam harus terlibat dan aktif dalam membangun dan mengembangkan misi Allah, yaitu menyelamatkan dunia baik di dalam Gereja maupun di luar melalui berbagai kegiatan. Hal ini diwujudkan umat KBG Golo Kolang melalui kegiatan-kegiatan di dalam Gereja seperti lektor dan lektris, koor, pembawa persembahan, menjadi organis, doa, mengikuti katekese, misdinar, dan menjadi katekis.Wujud di tengah masyarakat seperti bakti sosial, mengadakan penghijauan, berdialog dengan agama lain, memberi sedekah kepada keluarga yang membutuhkan, dan mengunjungi panti asuhan.